Thursday, December 22, 2016

12 Perbedaan iPhone 4 dan iPhone 4S

12 Perbedaan iPhone 4 dan iPhone 4S

Upaya pencegahan dilakukan Pemerintah Federasi Amerika Serikat terhadap maraknya pemalsuan uang di negara Adi Daya tersebut. Baru-baru ini, Bank Federal AS mengeluarkan pecahan kertas $100 berteknologi tinggi. Beberapa fitur keamanan dipasangkan guna menjaga uang ini dipalsukan. 
Beberapa fitur keamanan itu meliputi pita keamanan 3D, gambar lonceng, dan tinta yang menjamin uang sulit untuk diduplikasikan. Tak sekadar mengandalkan teknologi terbaru, fitur-fitur keamanan lama juga masih digunakan. Misalnya, watermark potret, juga abenang pengaman yang berwarna merah jika diletakkan di bawah sinar ultraviolet.
Sejatinya, teknologi ini akan diluncurkan pada 2010 lalu. Oleh karena beberapa sebab-sebab tak terduga –terutama saat proses produksi— pengerjaannya terpaksa tertunda hampir tiga tahun. Pita 3D dianyam berbentuk catatan. Tak hanya itu, gambar lonceng juga bisa bergerak ke atas atau ke samping, tergantung bagaimana uang ini digoyang dan dimiringkan.
Bagi beberapa pihak, ini bukan sekadar langkah maju, tapi sebuah loncatan. Chadwick Wasilenkoff, Kepala Eksekutif Keamanan Perusahaan Kertas Fortress Paper, menegaskan, “Ini bukan langkah tambahan yang skalanya kecil untuk keamanan sebuah mata uang. Tapi sekali lagi, ini adalah lompatan raksasa.”

Uang palsu
Penelitian perihal pemalsuan uang dalam satu dekade terakhir di AS tengah memasuki babak baru. Salah satu "oknum" yang terduga kuat adalah kemajuan teknologi. Kerja sama Federasai AS dengan UD Secret Services dan Departemen Keuangan menemukan, kemajuan teknologi perangkat lunak dan percetakan telah membuat para pembajak begitu mudah mencetak uang palsu.
Berdasar data dari Pemerintah AS, pecahan $100 adalah yang paling sering dipalsukan daripada jenis pecahan yang lain. Jika dipersentasikan, peredarannya mencapai angka 0,01% dari AS$1,1 trilyun yang diedarkan secara resmi. Baik itu yang tersebar di AS sendiri atau yang berpindah ke luar AS.
Meskipun masih jauh panggang dari api, teknologi ini bisa diadopsi oleh negara-negara berkembang yang masih marak kasus pemalsuan uang. Termasuk Indonesia. 

Jadi, tidak ada yang tidak mungkin. (BBC News)

Available link for download